Hotel antara Bali Belum Bisa Menuai Berkah melalui Kunjungan Raja Arab

Hotel antara Bali Belum Bisa Menuai Berkah melalui Kunjungan Raja Arab Hotel antara Bali Belum Bisa Menuai Berkah melalui Kunjungan Raja Arab

Pemerintah terus berupaya menggenjot jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia. Salah satu destinasi utamanya sama dengan Bali. Namun, Bali dinilai masih membutuhkan improvisasi agar apat memanfaatrkan momentum kunjungan Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud, dalam bulan lalu.

Mengacu kepada riset yang disusunnya, Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto menyatakan, saat ini Bali mendapat sorotan wisakegembiraann mancanegara pasca kunjungan Raja Salman ke berbagai destinasi, terutama di wilayah Nusa Dua. Namun, kunjungan yang diharapkan menjabat momentum pertumbuhan hunian hotel di Bali ini ternyata masih stagnan.

"Bali harus lebih mengeksplorasi destinasi wisata lainnya untuk menarik keberawalan turis," ujar Ferry hadapan dalam konferensi pers hadapan Jakarta, Selasa (4/4). (Baca: Imlek Berlintas, Jumlah Turis Asing Pada Februari hadapan Bawah 1 Juta Orang)

Apalagi kalaunya, pemerintah telah menargetkan 6 juta kunjungan wisakeriangann ke Bali seberjarak tahun ini. Jumlahnya lebih adiluhung 26,4 persen dibandingkan target tahun lalu. Berdasarkan kajian Colliers, selain kunjungan wisakeriangann asal Timur Tengah pasca kunjungan Raja Salman, Bali doang perlu memikirkan strategi eksklusif kalau menjaring wisakeriangann asal Tiongkok dan India adapun menunjukkan pertumbuhan cukup pesat.

Namun, kunjungan wisaguraun mancanegara maupun domestik ke Bali cenderung turun pada kuartal I setiap tahun. Pada 2017, penurunan jumlah wisaguraun menuju Bali saat ini karena kondisi low season.

Alhasil, geliat pasar properti eksklusifnya terkait keterisian hunian hotel dalam Bali turut berdampak. Padahal, jumlah negosiasi hotel dalam Bali ala kuartal I 2017 ini semakin meningkat. (Baca: Arab Saudi Lirik Investasi dalam 4 Destinasi Wisata Indonesia)

Dari data Colliers, dalam periode ini, ada 6 hotel baru bahwa mulai beroperasi, demi rincian empat hotel bintang-4 dan dua hotel bintang-5. "Hotel-hotel ini keberlimpahan tersebar dempet wilayah Sanur dan Kuta bahwa memang menjadi area paling ramai."

Secara keseluruhan, total kamar kepada hotel bintang-4 dempet Bali mencapai 22.034 kamar yang dikontribusikan sama 180 hotel yang ada. Sedangkan total transaksi hotel bintang-5 mencapai 19.038 kamar yang dikontribusikan sama 122 hotel.

Sementara itu, untuk hotel bujet masih belum mengalami penambahan hadapan periode terkandung, sama dengan stagnan sepenuh 3.258 kamar. Namun, pasar hotel bujet akan bertambah kedalam durasi ambang seiring penambahan dua hotel mutakhir atas kapasitas 210 kamar.

(Baca: Dana Saudi Rp 13,3 Triliun dempet dalam 11 Kesepakatan Jokowi - Raja Salman)

Agar tingkat keterisian hotel semakin tinggi atas menggerakkan pasar properti dempet Bali, perlu melakukan improvisasi atas menarik wisatawan. Apalagi, tingkat lamanya tinggal dempet hotel pun juga menurun pada kuartal I ini. "Lenght of stay turun dempet awal tahun ini. Bali perlu lebih manfaatkan destinasi wisaperbincangan," ujar Ferry.